Jebakan Phising Di Facebook

PhishingSAN FRANCISCO (Berita Indonesia) – Pengguna Facebook harus semakin hati-hati dalam menggunakan situs jejaring sosial paling populer itu.
Jebakan phishing baru kini mengintai user dengan menggunakan wall post ‘Look at You’.
Seperti diberitakan Softpedia, Sabtu (22/1/2011), user akan menerima posting berupa link bertuliskan “Check it out here, Look at you haha :p” serta sebuah image dari event publik.
Pesan seperti ini, dimana pelaku mengusik rasa ingin tahu user, memang sering digunakan untuk mengelabui para pengguna situs jejaring sosial maupun aplikasi messenger.
Usai mengklik link tersebut, user seolah-olah akan dibawa ke domain apps.facebook.com.
Tampilannya pun sangat mirip dengan halaman login Facebook, sehingga user akan berpikiran mereka secara tidak sengaja log out dan harus melakukan login ulang.
Tentu saja, ketika user melakukan login ulang, pelaku dengan mudah membajak akun tersebut dan menggunakannya untuk spamming.
Memiliki sekira 600 juta user, Facebook memang menjadi lahan yang sangat menarik bagi para pelaku phishing.
Bahkan, jebakan phishing yang kurang meyakinkan pun mampu mengelabui ribuan korban.
Berdasarkan analisa Kaspersky Lab, Oktober lalu, setiap 20 menit, muncul tiga ribu korban phishing baru di Facebook.
-Suara Media.com
Situs Phishing Berbahasa Indonesia Jadi Perhatian
Jakarta – Situs phishing, aksi tipuan yang mengincar data pribadi, makin giat merambah pengguna media sosial. Situs berbahasa Indonesia pun jadi perhatian.
Demikian salah satu sorotan dalam laporan bulanan Symantec Messaging and Web Security dari perusahaan keamanan Symantec yang dikutip detikINET, Rabu (24/11/2010).
Konon, di antara situs phishing non-bahasa Inggris dalam media sosial, ada tiga bahasa yang paling populer. Ketiganya adalah Portugis, Italia, dan Spanyol.
Namun, peneliti keamanan Symantec juga mengawasi beberapa situs bahasa non-Inggris lainnya. Ini mencakup Indonesia, Rusia, Albania, dan Turki.
Pelaku phishing pun rupanya kian getol mencari data-data pribadi pengguna layanan media sosial, seperti Twitter atau Facebook.
Menurut laporan itu, phishing media sosial mencakup 4 persen dari keseluruhan aksi phishing di Oktober 2010. Ini menunjukkan peningkatan 80 persen dibandingkan September 2010.
Untuk memikat korbannya, pelaku menggunakan klaim sebagai layanan keamanan dari media sosial tertentu. Nah, pengguna situs media sosial itu akan diminta memasukkan username dan login di situs palsu.
Jika hal itu sampai terjadi, dampaknya bisa cukup mengerikan. Selain data pribadi korban, pelaku juga bisa menargetkan teman-teman korban dalam jejaring sosial.
Wicak Hidayat – detikinet
nampaknya, sekarang social network sudah menjadi sarana untuk menjalankan phishing yang cukup baik jika melihat artikel-artikel diatas. Ada baiknya saat ini kita jeli untuk memeperhatikan aplikasi-aplikasi yang mencurigakan dan aneh yang bisa menuntun kita ke halaman login palsu. Bahkan saat ini Facebook sudah merubah tipe koneksi protokolnya dari HTTP menjadi HTTPS seperti kebanyakan Online Banking dan Paypal dimana saat kita mengunjungi halaman web dengan protokol HTTPS, data-data pribadi yang kita masukkan cenderung lebih aman dengan enkripsi yang lebih baik dibanding dengan protokol HTTP. Sebagai contoh, facebook menggunakan enkripsi 128 bit pada halaman webnya.

0 komentar: